▣ Sahabat....... yang semoga dirahmati Allah. Ketika orang berusaha menjadi lebih baik dan bermanfaat saat itulah akan ada banyak mulut yang mencaci untuk tumbangkan sebuah usaha. Itulah mulut yang hanya bermodal lenturnya lidah, hati gersang tidak bermakna.
▣ Sebenarnya dia mencaci adalah iri akan kebaikan seseorang yang dia tidak bisa melakukannya, oleh karena itu dia akan berusaha menjelekkan bahkan menjatuhkan usaha kebaikan yang dilakukan oleh seseorang itu. Ajarkanlah hati terus tergugah untuk berbuat kebaikan, karena kebaikan sekecil apapun akan diganjar oleh Allah.
Allah Ta’ala berfirman,
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ ● وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ ●
"Barangsiapa yang mengerjakan kebaikansekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatansekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” (QS. Al Zalzalah: 7-8).
▣ Ketika hati mulai gundah serta lelah berbuat kebaikan, maka teruslah lunakkan hati dengan percaya bahwa setiap kebaikan pasti akan datang kebaikan pula yang menghampiri. Karena rasa lelah ketika melakukan suatu kebaikan akan segera hilang dengan mengistirahatkan badan, namun pahala akan terus mengalir sebagai bekal kita kelak di akhirat.
▣ Sebab itulah mengapa kita jangan bosan untuk melakukan kebaikan yang dilandasi ikhlas karena Allah. Jadi selelah dan sejenuh apapun untuk melakukan kebaikan maka tetaplah sadar bahwa hanya perbuatan baiklah yang akan membuat kita baik-baik saja, sehingga ketika nanti kita menjemput ajal pun tidak perlu takut dan risau, tapi lebih keikhlasan dan siap.
▣ Dan jangan pernah ada kata berhenti melakukan kebaikan hanya kadang manusia memandang sebelah mata, karena cukup Allah yang tahu bagaimana kebaikan yang kita lakukan. Ingat, Allah yang memberi kita tambahan kebaikan ketika kita berhasil melakukan suatu kebaikan, semoga lelah karena kebaikan yang kita lakukan menjadi Lillah.
▣ Dan yang perlu kamu ingat kembali adalah, melakukan kebaikan itu ibarat menanam bibit pohon yang dapat berbuah, butuh yang namanya kesabaran untuk menjadikannya tetap tumbuh dan pada akhirnya berbuah. Lalu ketika berbuah, maka kita sendiri yang akan menikmatinya dengan penuh rasa bangga dan bahagia.
Wallahu A'lam Bisshowab
0 komentar :
Posting Komentar